Kalbu

Hidup adalah memaknai…

Hidup adalah memaknai. Bagaimana kita mengambil hikmah dan makna besar akan suatu kejadian dalam hidup. Setidaknya ada dua cara orang memaknai kehidupan. Suatu contoh, kala terik siang yang panas di tengah padang pasir, Anda tengah kehausan. Anda sama sekali tidak memiliki air untuk diminum. Saat itu pula ada seseorang yang menawarkan setengah gelas air minum kecil kepada Anda. Makna yang pertama adalah Anda akan menanggapinya dengan marah lalu berkata, “Hanya ini yang kau tawarkan? Kalau mau menolong mbokyao yang banyak sekalian!”. Ataukah Anda akan bersyukur seraya berkata, “Alhamdulillah. Daripada tidak ada!”. Termasuk yang manakah Anda? Apakah Anda memaknai dengan marah, kesal dan kecewa? Ataukah Anda memaknai dengan rasa syukur? Silakan dijawab!

Hidup adalah memaknai. Karena manusia diberkahi akal untuk menilai dan mengartikan. Mengetahui kabar bahwa usaha Anda mengalami penurunan misalkan. Apa yang akan Anda perbuat? Apa tanggapan Anda? Apakah Anda akan ciut nyali? Ataukah akan semakin tertantang dan bersemangat dengan keadaan yang seperti ini? Semoga kita termasuk orang-orang yang dibukakan hati. Karena Alloh telah berfirman bahwa Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Lihat QS Alam Nasyrah ayat 5. Dalam pemilihan kata, Alloh sangat unik dalam menggunakan kata “bersama”. Hal ini menyadarkan kita bahwa kesulitan dan kemudahan adalah bagai dua sisi mata uang logam. Sisi yang satu adalah kemudahan, sedang sisi lain adalah kesulitan. Mana yang Anda lihat, maka itulah makna hidup yang Anda pikirkan. Anda akan merasa hidup dalam kesulitan apabila tidak melihat sisi dibalik kesulitan tersebut.

Hidup adalah memaknai. Dalam Surat Al-Kautsar ayat pertama, Alloh berfirman bahwa Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Sangat jelas terlihat, bahwa nikmat yang Alloh berikan tak terhingga banyaknya kepada kita. Namun satu hal yang perlu kita rubah dalam menafsirkan arti nikmat, yakni nikmat bukan hanya sesuatu yang bernilai plus atau bertambah. Nikmat bukanlah bertambahnya harta atau barang yang kita dapat. Kehilangan atau kekurangan juga merupakan nikmat yang Alloh berikan kepada kita dengan cara yang terbaik menurut Alloh. Jadi jangan pernah menganggap bahwa kehilangan handphone, misalkan, mengartikan bahwa Alloh telah mengurangi nikmat kita. Karena dibalik itu, Alloh tahu betul apa yang memang terbaik bagi kita. Bisa jadi, karena handphone hilang, beban kita menjadi berkurang. Yakni beban menanggung biaya pulsa yang besar. Dengan adanya handphone yang mahal dan bagus, kita jadi disibukkan untuk mengurusinya. Seakan-akan bukan kita yang memiliki handphone tapi kita yang dimiliki handphone. Contoh lain misalkan sepeda motor. Karena sepeda motor bagus, waktu kita jadi tersita untuk mengurus dan menjaga motor. Sampai-sampai orangnya belum mandi, motornya sudah mandi duluan. Seakan-akan motor yang memiliki kita, bukan kita yang memiliki motor. Sekali lagi ingat, bahwa Alloh memiliki cara-Nya untuk memberikan nikmat kepada hamba-Nya.

Hidup adalah perjuangan. Setiap hasil yang kita raih, memang tak luput dari usaha kita. Namun jangan pernah menganggap bahwa usaha kita lah yang membuat kita berhasil. Adalah Alloh, Pemberi Rahmat dan Maha Pengasih, yang telah memberikan kita keberhasilan. Tidaklah pantas, seorang manusia yang tak luput dari kesalahan, kesombongan dan kemalasan mengaku-ngaku sebagai penyebab suatu keberhasilan. Tanpa rahmat-Nya, manusia tidak akan berhasil. Maha Besar Alloh yang telah memberikan rahmat-Nya kepada kita hingga kita bisa menjadi seperti ini. Namun jangan menganggap bahwa usaha kita sia-sia. Ada hal yang menjadi kendali manusia, maka lakukanlah dan berikhtiarlah. Ada hal yang diluar kendali manusia, dan ada pula hal yang tak terkendali. Karena itu serahkanlah 2 hal yang bukan kendali kita kepada Alloh dengan berdoa. Suatu contoh ada anjing yang mengejar dan ingin menggigit kita. Apa yang menjadi kendali kita, yakni berlari, maka larilah! Soal apakah kecepatan si anjing melebihi kecepatan kita, itu urusan Alloh. Ini diluar kendali kita sebagai manusia. Lalu apakah di tengah pelarian nanti ada batu yang membuat kita terjatuh, itu hal tak terkendali dan jangan kau pikirkan! Yang perlu kita lakukan adalah berlari sambil berdoa. Dan janganlah kita menyerah. Misalkan hari ini kita tidak bisa lolos dari kejaran anjing dan kita tergigit, maka di lain hari tetaplah berlari ketika anjing itu mengejar. Jangan sampai kita pesimis dan menganggap tidak bisa lolos dari anjing yang sama.

Hidup adalah memaknai. Maka maknai dengan rasa syukur. Bahwa nikmat Alloh bermacam-macam cara, jenis dan tingkatannya. Teruslah berusaha dan berdoa. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

14 thoughts on “Hidup adalah memaknai…

  1. wah nice banget cin…bener2 jadi ebih bersemangat aku kalu seperti ini
    hidup penuh perjuangan cin bener banget
    Keep on fire juga bebzz

  2. Untuk semua, terimakasih banyak.
    Artikel ini saya rangkum berdasar acarah tausiyah dalam rangka hari jadi perusahaan yang ke-15. Saya rasa memang luar biasa materi yang disajikan saat itu, maka sudah sepantasnya materi yang luar biasa ini saya bagikan kepada semua orang. Semoga kita termasuk orang-orang yang dirahmati Alloh, sehingga senantiasa mendapat keberhasilan di dunia dan akhirat-Nya, amiin.

  3. “la in syakartum laadzi danakum wala in kafar tum minna adzabi lazadid “{ barang siapa bersyukur maka akan -KU tambahkan nikmat-KU dan barang siapa yang kafir terhadap nikmat – KU sesungguhnya azab -KU sangat pedih }

    artikel yang cukup bagus walau saya yakin itu bukan persis hasil dari tausiyah sang ustadz secara keseluruhan namun sudah ada penambahan dan penyempurnaan dari sang penulis ..Waallahu a’lam

  4. @uztad fauzan: sukron kathiro, terimakasih atas penyempurnaannya, dan memang materi tsb sudah saya kemas dengan bahasa penulis πŸ˜€

  5. terimakasih saudara arswendo, link Anda sudah nempel di blog saya πŸ™‚
    semoga sukses dan terus semangat!

  6. @alikhlas: iya nih, bisa disebut blogger πŸ˜€
    btw ini alikhlas yang di DA kan ya? trims dah mampir..
    sering2 kunjung ya πŸ˜€

Leave a reply to ochin Cancel reply